1.
Coba
definisikan pengertian Pendidikan Jasmani !
Jawaban
Untuk dapat memberikan
gambaran dan pengertian tentang pendidikan jasmani, maka diberikan beberapa
pengertian dari beberapa ahli. Menurut
Beley dan Field (Simanjutkan & dkk, 2010)pendidikan
jasmani merupakan proses yangmenguntungkan dalam penyesuain dari belajar gerak,
neuro-muscular, intelektual, sosial, kebudayaan, baik emosional dan etika
sebagai akibat yang timbul sesuai pilihannya melalui aktivitas fisik yang
menggunakan sebagian besar otot tubuh. Menurut Wiliam Brownell dan Vernier, mengindikasikan
bahwa dalam pendidikan jasmani , kegiatan-kegiatan jasmani tertentu yang terpilih akan dapat membentuk sikap yan gberguna bagi
pelaku (Simanjutkan
& dkk, 2010)
J.B Nash berpedapat bahwa pendidikan jasmai
sebagai sebuah aspek dari proses
pendidikan keseluruhan dengan menggunakan/ menekankan pada aktivias fisik yang
mengembangkan fitness, fungsi organ tubuh, control neuro-muscular, kekuatan
intelektual dan pengendalian emosi. (Simanjutkan & dkk, 2010)
Pendidikan Jasmani menurut Soepartono (Rudiyanto,
2006) merupakan
pendidikan yang menggunakan aktifitas fisik sebagai media utama untuk mencapai
tujuan. Bentuk-bentuk aktifitas yang digunakan adalah bentuk gerak olahraga
sehingga kurikulum pendidikan jasmani di sekolah diajarkan menurut
cabang-cabang olahraga.
Menurut Cholik dan Lautan (Rudiyanto, 2006) pendidikan jasmani merupakan suatu proses
yang dilakukan secara sadar dan sistematik
melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani,
kesehatan dan kebugaran jasmani, kemampuan dan keterampilan kecerdasan dan
perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis dalam rangka membentuk
manusia Indonesia siutuhnya yang berkualitas berdasarkan pancasila.
Jadi dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan
jasmani merupakan proses pendidikan yang prosesnya menggunakan aktivitas
gerak/jasmani secara sistematik untuk meningkatkan keterampilan motorik dan
nilai-nilai fungsional yang mencakup aspek kognitf, afektif, dan sosial.
2. Coba Jelaskan fungsi Pendidikan Jasmani !
Jawaban
Di dalam kurikulum 2004 (Anwar, 2005) dijelaskan bahwa pendidikan Jasmani merupakan
bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, yang memfokuskan
pengembanan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis,
stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui
aktivitas jasmani yang dirancang sedemikan rupa secara sistematis yang
bertujuan untuk meningkatkan individu secara organik, neuromuskuler,
perseptual, kognitif, sosial dan emosional.
Di dalam kurikulum 2004 (Anwar, 2005)
juga dijelaskan mengenai fungsi pendidikan jasmani yaitu :
a.
Aspek organic
menjadikan fungsi sistem tubuh menjadi lebih
baik sehingga individu dapat memenuhi tuntutan lingkungannya secara memadai
serta memiliki landasan untuk pengembangan keterampilan
b.
Aspek neuromuskuler
meningkatkan keharmonisan antara fungsi saraf dan otot
c.
Aspek perceptual
mengembangkan kemampuan menerima dan membedakan isyarat
d.
Aspek kognitif
mengembangkan kemampuan menggali, menemukan sesuatu,
memahami, memperoleh pengetahuan dan membuat keputusan
e.
Aspek sosial
menyesuaikan diri dengan orang lain dan lingkungan
dimana berada
f.
Aspek emosional
mengembangkan respon yang sehat terhadap aktivitas
jasmani
jadi dari penjelasan diatas maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa
fungsi dari pendidikan jasmani adalah untuk :
1. Meningkatkan perkembangan sikap, mental,
sosial, dan emosional yang serasi, selaras dan seimbang.
2. Meningkatkan perkembangan dan aktifitas
sistem peredaran darah, pencernaan, pernafasan , syaraf dan otot.
3. Memberikan kemampuan untuk memelihara dan
meningkatkan kesegaran jasmani dan kesehatan.
3.
Coba
Jelaskan focus Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar.
- Fokus program pendidikan jasmani kelas I-III SD
Pangrazi dan Dauer (1981)
mengemukakan, bahwa pendidikan jasmani untuk awal masa kanak-kanak dan SD dapat
diidentifikasi sebagai belajar untuk
bergerak, bergerak untuk belajar dan belajar tentang gerak.
Program pendidikan jasmani
dipandang sebagai tempat berlaga, memperoleh kesenangan dan belajar bermain (game). Anak juga membutuhkan latihan
yang diperlukan agar dapat tumbuh menjadi besar dan kuat. Beberapa anak pada
awal usia ini menunjukkan, bahwa anak ingin belajar bagaimana menjadi atlet dan
ingin bermain pada satu tim. Anak memiliki koordinasi yang jelek, diharapkan
anak dapat meningkatkan kebugaran jasmaninya sehingga anak dapat bergabung
kembali ke kelas reguler. Menurut Bucher Anak yang memiliki keterlambatan
mental menunjukkan bahwa anak diharapkan dengan program pendidikan jasmani akan
menjadi makin pintar (syamsudin, 2008)
Bennet, Howell, dam Simri
(1983) melakukan survei tentang aktivitas-aktivitas yang diberikan di berbagai
negara. Mereka mengidentifikasikan elemen-elemen pendidikan jasmani yang lazim
diberikan di SD, adalah:
1. Gerak-gerak dasar yang meliputi jalan,
lari, lompat/loncat, menendang, menarik, mendorong, mengguling, memukul,
keseimbangan, menangkap dan bergulir.
2. Game dengan organisasi rendah dan lari beranting.
3. Aktivitas-aktivitas berirama, tari-tarian
rakyat, bernyanyi dan game musik.
4. Dasar-dasar keterampilan untuk berbagai
olahraga dan game, biasanya dimulai kira-kira pada tahun keempat atau kelima.
- Fokus program pendidikan jasmani di SD kelas IV-VI
1. Program pendidikan jasmani harus
memberikan kesempatan untuk memperoleh kesenangan, belajar keterampilan baru,
dan belajar berbagai cabang olahraga.
2. Anak juga membutuhkan latihan untuk
meningkatkan kebugaran jasmani.
3. Pada tingkat usia ini hampir pati bahwa
pendidikan jasmani dipandang sebagai tempat untuk membentuk persahabatan yang
baru.
4. Anak juga menekankan bahwa program
pendidikan jasmani memberikan kesempatan untuk “Bereaksi” (show off) dan anak juga mampu menghilangkan ketegangannya.
4.
Temukan
dan rancanglah dengan materi pokok
konsep gerak dasar non lokomotor.
Jawaban
Gerakan
non lokomotor merupakan gerakan yang tidak menyebabkan berpindah tempat,
artinya dimana sebagian anggota tubuh tertentu saja yang digerakkan tapi tidak
berpindah tempat, misalnya mendorong, menarik, menekuk, dan memutar. Namun
tidak itu saja yang termasuk gerakan non lokomotr. Untuk dapat menanamkan konsep gerakan non
lokomotr pada siswa hendaknya seorang guru harus meningkatkan perbendaharan gerakan anak-anak, dengan
cara tanpa memperkenalkan gerakan khusus lain, yaitu dengan cara menggerakan
salah satu bagian tubuh sambil memaksa bagian tubuh yang lainnya tetap diam.
Latihan ini akan baik untuk meningkatkan konsentrasi dan koordinasi.
Contoh-contohnya misalnya menggerakan satu bahu, tapi seluruh tubuh sisanya
tetap diam.
Cara
yang kedua adalah merubah posisi tubuh dalam berbagai tingkat. Ini
misalnya melayang (pada saat melakukan
lompatan), tingkat berdiri (berdiri penuh), tingkat lutut (berdiri pada lutut),
tingkat duduk, tingkat lantai (artinya badan ada di lantai:
berbaring/telungkup). Pilihlah salah satu gerakan, misalnya memutar kedua
lengan. Lakukan gerakan ini dalam berbagai tingkatan, dari tingkat terendah
(berbaring) hingga tingkat yang paling tinggi (melayang; tentunya sambil loncat
di tempat).
Dari
cara diatas maka dapat kita susun suatu
rancangan pembelajaran dengan materi gerakan non lokomotor sebagai berikut :
1.
Pertama-tama
guru menyuruh ketua kelas untuk menyiapkan barisan.
2.
Kemudian
guru menjelaskan tentang gerak non lokomotor dengan memperagakan
gerakan-gerakan non lokomotor seperti mengayunkan bahu, menoleh, mengangkat 1
kaki, dan meminta siswa untuk mencoba melakukannya.
3.
Setelah
selesai menjelaskan tentang gerak non lokomotor, kemudian guru membagi kelas
menjadi 2 kelompok. Dan meminta siswa untuk membentuk barisan berbanjar.
4.
Guru
menyiapkan 2 buah kerangjang dimana setiap keranjang berisi 5 buah bola sepak
bola plastik atau botol plastik yang tidak terpakai.
5.
Kemudian
guru memberikan games kepada siswa untuk memindahkan bola atau botol bekas tersebut dari bagian depan ke bagian belakang
barisan. Dengan peraturan sebagai berikut :
a.
Setiap
siswa tidak boleh berpindah tempat.
b.
Siswa
tidak boleh membalikkan badannya
c.
untuk
mengoper bola siswa tidak boleh melempar bola tapi harus memberikan langsung
ketemannya dengan cara membungkuk dan mengopernya melalui selangkan kaki atau
mengopernya di atas kepala.
d.
Apabila
siswa menerima bola melalui selangkangan kaki maka siswa tersebut harus
mengopernya keatas diatas kepala.
e.
Apabila
siswa menerima bola diatas maka siswa harus mengopernya melalui selangkangan
kaki.
f.
Apabila
bola sudah berada di belakang barisan barulah siswa dapat memulai kembali
memindahkan bola yang lain.
g.
Tim
yang terlebih dahulu dapat memindahkan bola tersebut maka tim tersebutlah yang
menang.
6.
Setelah
selesai melakukan kegiatan guru menanyakan kepada siswa tentang gerakan-gerakan
yang di lakukan tadi.
7.
Kemudian
guru bersama-sama siswa menyimpulkan materi yang diajarkan tadi.
Dari rancangan pembelajran diatas terdapat beberapa gerakan non
lokomotor yang dilakukan siswa yakni mengayunkan kedua bahu (pada saat
memindahkan bola baik dari selangkangan kaki atau di atas kepala). Gerakan yang
kedua adalah gerakan membungkuk ke depan
saat memindahkan bola melalui selangkangan kaki.
Kegiatan diatas dirancang sedemikian rupa menjadi sebuah permainan
dikarenakan karakteristik siswa anak Sekolah dasar khususnya siswa kelas rendah
adalah suka bermain. Oleh karena itu penulis mengkombinasikan permainan di
dalam mengajarkan suatu materi.
Kompetisi diatas berfungsi sebagai motivator bagi siswa di dalam
melakukan kegiatan tersebut. Hal ini sesuai dengan amanat kurikulum saat ini
yang tercantum dalam lampiran
Permendiknas 41 tahun 2007 yaitu memfasilitasi
peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, H. (2005).
Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar Sebagai Wahana Kompensasi Gerak Anak. In Journal
Pendidikan Jasmani Indonesia (pp. 45-53). Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.
Rudiyanto, T. (2006). Persepsi
Siswa SMK Panca Bhakti Banjar Terhadap Pelajaran Pendidikan Jasmani.
Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Simanjutkan, v. G., &
dkk. (2010). Pendidikan Jasmani dan kesehatan. Jakarta: Dikti.
syamsudin. (2008). pembelajaran
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan SD/MI . Jakarta: Litera.
No comments:
Post a Comment