Tuesday, March 19, 2013

Perbandingan Kurikulum 1994, Kurikulum 2004, dan KTSP


Sebelum diberlakukannya KTSP, kurikulum yang berlaku di sekolah dasar antara lain Kurikulum 1994 dan Kurikulum 2004 atau sering disebut dengan Berbasis Kompetensi (KBK). Kurikulum 1994 merupakan kurikulum yang didesain berdasarkan tujuan pembelajaran. Kurikulum 2004 dan KTSP merupakan kurikulum yang didesain dan dikembangkan berdasarkan kompetensi. Kurikulum 2004 atau KBK merupakan kurikulum yang didesain dan dikembangkan berdasarkan seperangkat kompetensi tertentu, yang terdiri atas Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), Indikator, Hasil Belajar dan Materi Pokok. KTSP pada dasarnya adalah KBK yang dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Standar Isi berisikan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). SK dan KD pada Standar Isi merupakan penyempurnaan SK dan KD pada KBK.
Perbandingan KTSP, KBK dan Kurikulum 1994 antara lain pada hal-hal sebagai berikut.
ASPEK
KURIKULUM 1994
KBK
KTSP
Pengembang Kurikulum
Pusat Kurikulum
Pusat Kurikulum
Satuan Pendidikan
Orientasi
Berorientasi pada tujuan
Berorientasi pada kompetensi
Berorientasi pada kompetensi
Pendekatan Pembelajaran
Berorientasi pada GBPP
Dikembangkan oleh pendidik secara mandiri sesuai dengan kebutuhan peserta didik
Dikembangkan oleh pendidik secara mandiri sesuai dengan kebutuhan peserta didik
Pengorganisasian Materi
Berpusat pada bidang studi
Untuk kelas I, dan II pembelajaran tematik. Untuk kelas selanjutnya diarahkan pada keterpaduan
Untuk kelas I, II, dan III pembelajaran tematik. Untuk kelas selanjutnya diarahkan pada keterpaduan
Pendekatan Penilaian
Mengutamakan penilaian hasil pembelajaran
Mengutamakan penilaian proses dan hasil pembelajaran
Mengutamakan penilaian proses dan hasil pembelajaran
Perangkat Pembelajaran
Satuan pelajaran dan rencana pengajaran
Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Hasil Pendidikan
Pencapaian tujuan
Penguasaan kompetensi
Penguasaan kompetensi
Peran Pendidik
Instruktur
Mengelompokkan, mngelaborasi, mengembangkan berbagai sumber belajar
Mengelompokkan, mngelaborasi, mengembangkan berbagai sumber belajar

ASPEK
KURIKULUM 2004
KURIKULUM 2006
Landasan Hukum
a.       Tap MPR/GBHN Tahun 1999-2004
b.       UU No. 20/1999 – Pemerintah-an Daerah
c.        UU Sisdiknas No 2/1989 kemudian diganti dengan UU No. 20/2003
d.       PP No. 25 Tahun 2000 tentang pembagian kewenangan
a.       UU No. 20/2003 – Sisdiknas
b.       PP No. 19/2005 – SPN
c.        Permendiknas No. 22/2006 – Standar Isi
d.       Permendiknas No. 23/2006 – Standar Kompetensi Lulusan
Implementasi/Pelaksanaan Kurikulum
a.       Bukan dengan Keputusan/ Peraturan Mendiknas RI
b.       Keputusan Dirjen Dikdasmen No.399a/C.C2/Kep/DS/2004 Tahun 2004.
c.        Keputusan Direktur Dikme-num No. 766a/C4/MN/2003 Tahun 2003, dan No. 1247a/ C4/MN/2003 Tahun 2003.
Peraturan Mendiknas RI No. 24/2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri No. 22 tentang SI dan No. 23 tentang SKL
Ideologi Pendidikan yang Dianut
Liberalisme Pendidikan : terciptanya SDM yang cerdas, kompeten, profesional dan kompetitif
Liberalisme Pendidikan : terciptanya SDM yang cerdas, kompeten, profesional dan kompetitif
Sifat (1)
Cenderung Sentralisme Pendidikan : Kurikulum disusun oleh Tim Pusat secara rinci; Daerah/Sekolah hanya melaksanakan
Cenderung Desentralisme Pendidikan : Kerangka Dasar Kurikulum disusun oleh Tim Pusat; Daerah dan Sekolah dapat mengembangkan lebih lanjut.
Sifat (2)
Kurikulum disusun rinci oleh Tim Pusat (Ditjen Dikmenum/ Dikmenjur dan Puskur)
Kurikulum merupakan kerangka dasar oleh Tim BSNP
Pendekatan
a.       Berbasis Kompetensi
b.       Terdiri atas : SK, KD, MP dan Indikator Pencapaian
a.       Berbasis Kompetensi
b.       Hanya terdiri atas : SK dan KD. Komponen lain dikembangkan oleh guru
Struktur
a.       Berubahan relatif banyak dibandingkan kurikulum sebelumnya (1994 suplemen 1999)
b.       Ada perubahan nama mata pelajaran
c.        Ada penambahan mata pelajaran (TIK) atau penggabungan mata pelajaran (KN dan PS di SD)
a.       Penambahan mata pelajaran untuk Mulok dan Pengem-bangan diri untuk semua jenjang sekolah
b.       Ada pengurangan mata pelajaran (Misal TIK di SD)
c.        Ada perubahan nama mata pelajaran
d.       KN dan IPS di SD dipisah lagi
e.        Ada perubahan jumlah jam pelajaran setiap mata pelajaran
Beban Belajar
a.       Jumlah Jam/minggu :
b.       SD/MI = 26-32/minggu
c.        SMP/MTs = 32/minggu
d.       SMA/SMK = 38-39/minggu
e.        Lama belajar per 1 JP:
f.        SD = 35 menit
g.        SMP = 40 menit
h.       SMA/MA = 45 menit
a.       Jumlah Jam/minggu :
b.       SD/MI 1-3 = 27/minggu
c.        SD/MI 4-6 = 32/minggu
d.       SMP/MTs = 32/minggu
e.        SMA/MA= 38-39/minggu
f.        Lama belajar per 1 JP:
g.        SD/MI = 35 menit
h.       SMP/MTs = 40 menit
i.         SMA/MA = 45 menit
Pengembangan
Kurikulum lebih lanjut
a.       Hanya sekolah yang mampu dan memenuhi syarat dapat mengembangkan KTSP.
b.       Guru membuat silabus atas dasar Kurikulum Nasional dan RP/Skenario Pembelajaran
a.       Semua sekolah /satuan pendidikan wajib membuat KTSP.
b.       Silabus merupakan bagian tidak terpisahkan dari KTSP
c.        Guru harus membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Prinsip Pengembangan Kurikulum
a.       Keimanan, Budi Pekerti Luhur, dan Nilai-nilai Budaya
b.      Penguatan Integritas Nasional
c.       Keseimbangan Etika, Logika, Estetika, dan Kinestetika
d.      Kesamaan Memperoleh Kesempatan
e.       Perkembangan Pengetahuan dan Teknologi Informasi
f.       Pengembangan Kecakapan Hidup
g.      Belajar Sepanjang Hayat
h.      Berpusat pada Anak
i.        Pendekatan Menyeluruh dan Kemitraan
a.       Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya
b.      Beragam dan terpadu
c.       Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
d.      Relevan dengan kebutuhan kehidupan
e.       Menyeluruh dan berkesinam-bungan
f.       Belajar sepanjang hayat
g.      Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Prinsip Pelaksanaan Kurikulum
Tidak terdapat prinsip pelaksanaan kurikulum
a.       Didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya.
b.      Menegakkan lima pilar belajar:
1)      belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
2)      belajar untuk memahami dan menghayati,
3)      belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
4)      belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain,
5)      belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembela-jaran yang efektif, aktif, kreatif & menyenangkan.
c.       Memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan perbaik-an, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisinya dengan memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.
d.      Dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling meneri-ma dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada
e.       Menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan meman-faatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.
f.       Mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
g.      Diselenggarakan dalam kese-imbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.
Pedoman
Pelaksanaan
Kurikulum
a.       Bahasa Pengantar
b.      Intrakurikuler
c.       Ekstrakurikuler
d.      Remedial, pengayaan, akselerasi
e.       Bimbingan & Konseling
f.       Nilai-nilai Pancasila
g.      Budi Pekerti
h.      Tenaga Kependidikan
i.        Sumber dan Sarana Belajar
j.        Tahap Pelaksanaan
k.      Pengembangan Silabus
l.        Pengelolaan Kurikulum
Tidak terdapat pedoman pelaksanaan kurikulum seperti pada Kurikulum 2004.

Kurikulum 1994, KBK dan KTSP memiliki kesamaan-kesamaan sebagai berikut.
a.       Penekanan pada membaca, menulis dan berhitung (calistung).
b.      Konsep-konsep dan materi pokok (esensial) pada setiap mata pelajaran, menekankan pada pencapaian kompetensi.
c.       Pengembangan muatan lokal
Bila kita lihat dari beberapa aspek yang terdapat dalam KBK maupun KTSP, ada kesamaan antara keduanya. Kesamaan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.
a.    Pendekatan pembelajaran berorintasi pada kompetensi (competence based approach).
b.    Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman.
c.    Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi.
d.   Penilaian memperhatikan pada proses dan hasil belajar (authentic assessment).
e.    Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif

1 comment: